Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah
berarti tengah, perantara, atau pengantar. Tetapi secara lebih khusus,
pengertian media dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat
grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat
diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan
siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses pembelajaran.
Gagne mengartikan media sebagai berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Heinich, Molenda, Russel (1996:8) menyatakan bahwa : “A medium
(plural media) is a channel of communication, example include film,
television, diagram, printed materials, computers, and instructors.
(Media adalah saluran komunikasi termasuk film, televisi, diagram,
materi tercetak, komputer, dan instruktur). AECT (Assosiation of
Education and Communication Technology, 1977), memberikan batasan media
sebagai segala bentuk saluran yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan
atau informasi. NEA (National Education Assosiation) memberikan batasan
media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak, audio visual,
serta peralatanya.
Dari berbagai batasan di atas dapat dirumuskan bahwa media adalah
segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk meyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan
siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri
siswa.
Ciri-ciri khusus media pembelajaran berbeda menurut tujuan dan
pengelompokanya. Ciri-ciri media dapat di lihat menurut kemampuanya
membangkitkan rangsangan pada indera penglihatan, pendengaran, perabaan,
penciuman, dan pengecapan. Maka ciri-ciri umum media pembelajaran
adalah bahwa media itu dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamati
melalui panca indera. Di samping itu ciri-ciri media juga dapat dilihat
menurut harganya, lingkup sasaranya, dan kontrol oleh pemakai.
Tiap-tiap media mempunyai karakteristik yang perlu dipahami oleh
pemakainya. Dalam memilih media, orang perlu memperhatikan tiga hal,
yaitu :
1. Kejelasan maksud dan tujuan pemelihian tersebut
2. Sifat dan ciri-ciri media yang akan dipilih
3. Adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan karena pemilihan
media pada dasarnya adalah proses pengambilan keputusan akan adanya
alternatif-alternatif pemecahan yang dituntut oleh tujuan.
Jenis-jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran sejarah dapat digolongkan sebagai berikut.
1. Peninggalan
sejarah artinya warisan masa lampau yang mempunyai nilai sejarah. Jadi, bukan
sembarang peninggalan. Peninggalan sejarah membantu kita mengetahui apa yang
terjadi di masa lampau. Apa saja bentuk peninggalan sejarah? Ada bermacam -
macam bentuk peninggalan sejarah. Pembelajaran melalui peninggalan sejarah
dapat dilakukan dengan mengunjungi tempat peninggalan sejarah, melihat langsung
bentuk peninggalan sejarah tesebut dan menggali informasi tentang peninggalan
sejarah tersebut. Misalnya sejak kapan peninggalan sejarah tersebut ada? Apa
fungsi atau kegunaannya di masa lampau? Contoh peninggalan sejarah yaitu Candi
Borobudur.
2. Ruang sejarah merupakan suatu tempat yang mengandung makna, yang berhubungan dengan peristiwa sejarah. Contoh ruang sejarah sebagai berikut.
3. Model, pembelajaran sejarah dapat menggunakan media model, yang terdiri dari beberapa bentuk, yaitu:
a. Diorama adalah medium berupa kotak atau bentuk tiga dimensi
yang lain yang melukiskan suatu pemandangan yang mempunyai latar belakang
dengan prespektif yang sebenarnya, sehingga menggambarkan suatu suasana yang sebenarnya.
Diorama adalah merupakan gabungan antara model dengan gambar prespektif dalam
suatu penampilan yang utuh. Peragaan melalui medium diorama bisa dilengkapi
dengan lampu warna tertentu sehingga lebih memberikan kesan hidup dan dramatis.
Diorama dapat dibuat dalam ukuran yang diperkecil, tetapi dapat pula dibuat
dalam ukuran yang sebenarnya.
Diorama yang dibuat dengan ukuran besar/sebenarnya dapat anda temukan misalnya
di museum Lobang Buaya. Di samping diorama tersebut dibuat dengan ukuran besar
juga dilengkapi dengan lampu sebagai pemberi suasana agar berkesan hidup. Di
Museum Lobang Buaya dilengkapi dengan ruang diorama yang dibuat mengenang
peritiwa Lobang Buaya tahun 1965. Pada diorama tersebut selain ukuran model
dari tokoh-tokohnya yang dibuat dalam ukuran asli juga dikenakan pakaian/kostum
aslinya yang pernah dipakai oleh para tokoh dalam peristiwa sejarah tersebut.
Sehingga dengan diorama yang dibuat dengan cara ini akan lebih memberikan kesan
“hidup” atau menghidupkan kembali peristiwa masa lalu, serta bagi penonton yang
melihatnya akan lebih berkesan mendalam baginya.
Contoh diorama di atas adalah diorama yang dipajang secara permanen, sehingga
penonton atau pengunjunglah yang berkeliling untuk menontonnya. Sedangkan untuk
diorama yang dipertontonkan di kelas adalah diorama yang tidak permanen,
artinya bisa dipindah-pindahkan sewaktu-waktu dan disimpan jika selesai
digunakan. Oleh sebab itu diorama jenis ini harus dibuat dari bahan yang cukup
ringan dan ukurannyapun tidak terlalu desar, tetapi dapat dilihat dengan jelas
bila dipertontonkan di kelas. Berikut kita bahas tentang diorama yang
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran di kelas.
b. Maket adalah sebuah bentuk tiga dimensi yang meniru sebuah
benda atau objek dan biasanya memiliki skala. Maket biasanya digunakan
untuk mendeskripsikan sebuah keadaan. Jadi, maket digunakan sebagai sebuah
representasi dari keadaaan sebenarnya menuju keadaan yang akan diciptakan. Adapun
bahan-bahan dari maket biasanya terbuat dari kayu, kertas, tanah liat, dan sebagainya. Dalam model ini yang diutamakan
adalah bentuk kejelasan lokasinya. Dengan model ini orang yang akan mempelajari
atau menyelidiki lokasi suatu daerah akan mendapat kejelasan yang memadai
melalui model ini. Misalnya, apabila kita melihat maket Candi Prambanan kita
bisa mengetahui dengan jelas kompleks Candi Prambanan secara keseluruhan dalam
versi kecil.
c. Replika candi adalah sebuah salinan yang sama persis
dengan bentuk dan fungsi dari candi. Replika biasanya digunakan untuk tujuan
ilmu pengetahuan dalam bidang sejarah, dan biasanya disimpan di dalam museum,
kadangkala alat atau benda aslinya tidak pernah dibuat. Replika juga dibuat
untuk berbagai macam tujuan misalnya, untuk suvenir atau barang dagangan (merchandise). Replika candi bisa digunakan dalam
pembelajaran sejarah apabila kita tidak mempunyai cukup dana dan waktu untuk
pergi ke tempat dimana candi asli berada. Jadi, pembelajaran bisa tetap
dilaksanakan dengan cara guru menerangkan tentang candi melalui replika candi.
Misalnya guru tetap dapat menerangkan tentang bagian-bagian dari bangunan
candi. Contoh replika Candi Mendut.
d. Patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara
khusus sebagai suatu karya seni. Orang yang menciptakan patung disebut pematung.
Tujuan penciptaan patung adalah untuk menghasilkan karya seni yang dapat
bertahan selama mungkin. Selain itu patung juga dibuat untuk menggambarkan
secara nyata atau real dari dari
sesuatu yang tidak bisa kita hadirkan. Jadi patung bisa menjadi perwakilan dari
wujud yang tidak bisa kita hadirkan secara nyata. Contoh patung yang bisa
digunakan dalam pembelajaran sejarah adalah arca. Karenanya, patung biasanya
dibuat dengan menggunakan bahan yang tahan lama dan sering kali mahal, terutama
dari perunggu dan batu seperti marmer, kapur, dan granit. Kadang, walaupun
sangat jarang, digunakan pula bahan berharga seperti emas, perak, jade, dan gading.
Bahan yang lebih umum dan tidak terlalu mahal digunakan untuk tujuan yang lebih
luar, termasuk kayu, keramik, dan logam. Dimasa lalu
patung dijadikan sebagai berhala, simbol Tuhan atau Dewa yang disembah. Tapi
seiring dengan makin rasionalnya cara berfikir manusia, maka patung tidak lagi
dijadikan berhala melainkan hanya sebagai karya seni belaka.
4. Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan
skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam
berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak
hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal
dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup
meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau
sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan
menggunakan skala tertentu.Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Peta dapat digolongkan menjadi beberapa bentuk, yaitu:
a. Atlas adalah kumpulan peta yang disatukan dalam bentuk buku, tetapi
juga ditemukan dalam bentuk multimedia. Atlas dapat memuat informasi geografi, batas negara, statisik geopolitik, sosial, agama, dan ekonomi.
Atlas yang pertama kali tidak diberi nama demikian pada saat pertama kali
dipublikasikan. Buku pertama yang dapat disebut atlas dibuat berdasarkan hasil
perhitungan dari Claudius Ptolemaeus, seorang ilmuwan yang mempelajari geografi
yang bekerja di Aleksandria pada 150 SM. Edisi pertama dipublikasikan di Bologna
pada 1477 dan memiliki 27 buah peta. Abraham Ortelius dikenal karena membuat
atlas modern pertama pada 20 Mei 1570. Karyanya yang berjudul Theatrum Orbis
Terrarum, memuat 53 peta yang mencakup negara-negara di dunia pada saat
itu. Karyanya tersebut merupakan buku pertama dari jenisnya yang memuat dalam
ukuran yang seragam. Pada saat itu, karya tersebut terbilang sukses.
b. Peta
Dinding adalah sebuah peta kertas yang dapat digantungkan di dinding. Peta
Dinding bukan berupa globe atau atlas tapi lebih mirip seperti poster. Peta
Dinding dapat berukuran kecil dan sederhana atau bisa juga berukuran besar dan
sangat detil, hal itu tergantung pada keinginan Anda. Peta dinding dapat
digunakan sebagai media pembelajaran sejarah. Misalnya peta dinding dapat
dipajang di depan kelas, lalu guru dapat menerangkan tentang wilayah kekuasaan
Kerajaan Majapahit di Asia dan sebagainya.
c. Peta sketsa adalah peta yang dibuat berdasarkan kemampuan seseorang
dalam mengingat suatu wilayah atau tempat di sekitarnya. Peta sketsa
dapat dikatakan juga sebagai peta sederhana, yaitu gambaran suatu tempat
yang dibuat dengan corat-coret, tidak menggunakan ilmu pasti, dan tentu
saja hasilnya kurang akurat jika dibandingkan dengan peta bagan yang
dibuat oleh jawatan topografi. Membuat peta sketsa akan lebih mudah dilakukan jika mengetahui lokasi
yang akan digambar. Jika tidak mengetahui lokasi yang akan digambarkan
maka perlu mencari peta yang berisi daerah yang akan digambarkan. Hal
ini berguna untuk mendapatkan sedikit gambaran tentang keadaan alam dan
sosial budaya pada lokasi yang akan digambar. Untuk mempermudah
pembuatan peta sketsa terlebih dahulu kita harus mengetahui jarak antara
dua objek, arah, dan objek utama. Contoh peta sketsa sebagai berikut.
d. Peta lukisan merupakan gambaran dari suatu pemukaan bumi dimana menyatakan perbandingan ukuran keadaan di peta dengan keadaan sebenarnya. Contoh peta sketsa sebagai berikut.
5. Media
audio adalah media yang berkaitan dengan pendengaran, pesan yang akan
disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif Menurut Djamarah
(2002:140) "Media Auditif adalah media yang mengandalkan kemampuan suara
saja, seperti radio, cassette Recorder, dan piringan hitam". Seperangkat
media auditif yang biasanya ditemukan terdiri atas dua bagian yang berbeda
dalam fungsi maupun pengoperasiannya. Kedua bagian tersebut adalah radio dan
Tape Recorder. Pada umumnya
fungsi radio dan Tape Recorder adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan komunikasi audio.
2. Membuat suasana belajar lebih mantab dan komunikatif
3. Mengembangkan apresiasi dan imajinasi siswa terhadap hal-hal yang disajikan
4. Dapat merangsang partisipasi aktif pendengarnya
5. Sangat tepat untuk materi musik dan bahasa
6. Mengatasi batas waktu dan ruang
a. Tape Recorder menurut Sudjana (1994: 129) adalah sebuah bahan pengajaran
yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara),
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik,
sehingga terjadi proses belajar mengajar. Hamidah (2003:14) menjelaskan bahwa
Tape Recorder merupakan salah satu media audio elektronik yang terdiri atas
hardware dan software. Hardware berupa Tape Recorder, sementara itu
software-nya adalah kaset yang berisi pesan. Tape Recorder ini sangat cocok
untuk pembelajaran menyimak. Misalnya, peserta didik dapat menyimak penjelasan
juru kunci tentang Candi Singosari yang sudah direkam sebelumnya.
b. Radio merupakan media auditif,
yang hanya bisa dinikmati dengan alat pendengaran. Radio menjadi media
penyampai gagasan, ide dan pesan melalui gelombang elektromagnetik, berupa
sinyal-sinyal audio (Dodi Mawardi dalam http://dodimawardi.wordpress.com).
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara
modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang
ini, melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang
angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium
pengangkut (seperti molekul udara). Dalam situasi kekurangan guru, radio dapat
menunjang pengulangan dan penyebaran bahan pelajaran pendidikan formal maupun
nonformal, walaupun pengajaran melalui radio tanpa guru, tidaklah mungkin atau
hanya menghasilkan mutu pendidikan yang rendah sekali. Pendidikan melalui radio harus merupakan bagian dari suatu kebulatan sistem
penyajian (total delivery sistem) beberapa komponen penting dalam penyampaian
sistem ini ialah:
1. kurikulum (segala kegiatan yang diberikan kepada anak didik)
2. acara dan metode siaran yang diatur
3. tempat kegiatan belajar yang dilengkapi dan diawasi oleh seorang pembina
pendidikan
4. monitoring kegiatan dan kemampuan anak
5. evaluasi
6. Media audio visual merupakan media yang berkaitan dengan penglihatan dan pendengaran. Media audio visual terdiri dari:
a. Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi
sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom
(hitam-putih) maupun berwarna. Kata "televisi" merupakan gabungan
dari kata tele yang berarti "jauh" dari bahasa Yunani dan visio
yang berarti "penglihatan" dari bahasa latin, sehingga televisi dapat diartikan
sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan”.
Penggunaan kata "Televisi" sendiri juga dapat merujuk kepada "kotak
televisi", "acara
televisi", ataupun "transmisi televisi". Penemuan
televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini
mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal
sering disebut dengan TV (dibaca: tivi, teve
ataupun tipi.)
b. Video adalah
teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang
gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau
media digital. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati
yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu.
Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan
gambar disebut dengan frame rate, dengan satufps.
c. Film adalah media
komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada
sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu. (Effendy, 1986:
134). Pesan film pada komunikasi massa dapat berbentuk apa saja tergantung
dari misi film tersebut. Akan tetapi, umumnya sebuah film dapat mencakup
berbagai pesan, baik itu pesan pendidikan, hiburan dan informasi. Pesan dalam
film adalah menggunakan mekanisme lambang-lambang yang ada pada pikiran manusia
berupa isi pesan, suara, perkataan, percakapan dan sebagainya. Contoh pembelajaran dengan
menggunakan film, misalnya di dalam kelas, peserta didik menonton film tentang Peristiwa G 30 S/PKI. Setelah menonton film tersebut, peserta didik secara
berkelompok mendiskusikan tentang film tersebut.
7. Media proyeksi merupakan media yang penggunaannya dengan cara memproyeksikan. Media proyeksi terdiri dari:
aa. Over Head Projector (OHP) merupakan
jenis perangkat keras (hardware) yang sederhana, terdiri atas sebuah kotak yang
bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan transparansi yang
memuat materi pengajaran. Over Head Projector dapat
menghasilkan cahaya yang amat terang dari lampu proyektor yang diproyeksikan ke
layar OHP. Over Head Projector berfungsi untuk memproyeksikan (menyajikan)
transparansi. Over Head Projector (OHP) pada dasarnya digunakan untuk
memproyeksikan transparansi ke arah layar yang jaraknya relatif pendek, dengan
hasil gambar atau tulisan yang cukup besar. Proyektor ini direncanakan dibuat
untuk dan dapat digunakan oleh guru di depan kelas dengan penerangan yang
normal, sehingga tetap terjadi komunikasi antra peserta didik dan guru. Over
Head Projector dapat digunakan sebagai media untuk mempresentasikan bahan
pembelajaran di kelas. Contoh OHP sebagai berikut.
bb. Media
Slide atau film bingkai adalah media
visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut dengan Proyektor Slide.
Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai
yang terbuat dari karton/ plastik. Film positif yang biasanya digunakan untuk
film slide adalah film yang ukurannya 35 mm dengan ukuran bingkai 2 x 2 inchi.
Sebuah program slide biasanya terdiri atas beberapa bingkai yang banyaknya
tergantung pada bahan atau materi yang akan disampaikan.
cc. Film Strip atau Film Rangkai atau Film Gelang
adalah media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan media
slide. Hanya film strip ini terdiri dari beberapa film yang merupakan satu
kesatuan (merupakan gelang, dimana antara ujung yang satu dengan ujung yang
lainnya bersatu). Jumlah frame atau gambar dari suatu film strip ada yang
berjumlah 50 buah dan ada pula yang berjumlah 75 buah dengan panjang 100 sampai
130 cm. Kelebihan filmstrip dibandingkan dengan film slide adalah media
filmstrip mudah penggandaannya karena tidak memerlukan bingkai, juga frame-
frame filmstrip tidak akan tertukar karena merupakan satu kesatuan. Akan tetapi
pengeditan dan perbaikan/ revisi filmstrip relative agak sukar, karena harus
dilaboratorium khusus.
dd.Liquid Crystal Display (LCD)merupakan sebuah teknologi layar
digital yang menghasilkan citra pada sebuah permukaan yang rata (flat) dengan
memberi sinar pada kristal cair dan filter berwarna, yang mempunyai struktur
molekul polar, diapit antara dua elektroda yang transparan. Bila medan listrik
diberikan, molekul menyesuaikan posisinya pada medan, membentuk susunan
kristalin yang mempolarisasi cahaya yang melaluinya. Liquid
Crystal Display (LCD) adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan
kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang
misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar
komputer. Contoh LCD sebagai berikut.
8. Media
bahan cetak adalah
media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/ printing atau offset.
Media bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui huruf dan gambar- gambar yang
diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan. Jenis media bahan cetak
diantaranya adalah :
a. Buku Teks, yaitu buku tentang suatu bidang
studi atau ilmu tertentu yang disusun untuk memudahkan para guru dan peserta
didik dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Penyusunan buku teks ini
disesuaikan dengan urutan dan ruang lingkup GBPP tiap bidang studi tertentu. Dalam
memilih sebuah buku sebaiknya diperhatikan hal- hal sebagai berikut :
a.Substansi materi.
b.Memiliki daya tarik.
c.Mudah dipahami.
d.Mudah dibaca.
b. Majalah (bahasa Inggris: magazine, periodical, glossies
atau serials) adalah penerbitan
yang dicetak menggunakan tinta pada kertas, diterbitkan berkala, misalnya
mingguan, dwimingguan, atau bulanan. Majalah berisi bermacam-macam artikel
dalam subyek yang bervariasi, yang ditujukan kepada masyarakat umum dan ditulis
dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang. Biasanya, majalah
didanai oleh iklan, harga penjualan, biaya berlangganan yang dibayar di awal,
atau ketiganya. Contoh majalah sebagai berikut.
c. Koran adalah sejenis media massa
yang memberitakan kejadian-kejadian sehari-hari dalam kehidupan manusia. Koran
biasanya ditujukan sebagai kegiatan komersil dari penerbit koran yang
bersangkutan. Tulisan-tulisan yang terdapat dalam sebuah koran dihasilkan oleh
para penulis berita yang disebut sebagai wartawan. Koran biasanya terbit setiap
hari, namun ada juga yang terbit secara mingguan. Koran bermanfaat bagi
masyarakat untuk mengetahui kejadian-kejadian yang terjadi di daerahnya atau
daerah lain atau negara lain. Tanpa koran, masyarakat tidak akan mengetahui
kejadian-kejadian yang terjadi di luar jangkauan pergaulannya. Jadi, koran
adalah sarana bagi masyarakat untuk meluaskan pandangannya tanpa harus hadir
secara langsung untuk menggali informasi dari kejadian yang bersangkutan.
9. Media modern yang dapat digunakan untuk pembelajaran sejarah terdiri dari:
a.Computer/Pc
dalam bahasa inggris disebut to compute
yang berarti orang yang sedang menghitung, sedangkan dalam bahasa latin disebut
computare yang berarti menghitung. Menurut
Sanders (1985), komputer
adalah system elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta
dirancang dan diorganisasikan agar secara otomatis menerima dan menyimpan data
input, memprosesnya dan menghasilkan output berdasarkan instruksi-instruksi
yang telah tersimpan dalam memori. Sedangkan Menurut
V.C hamacher dalam bukunya “Computer Organization”, komputer adalah mesin penghitung
elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital kemudian
memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan
menghasilkan output berupa informasi.
b. Internet (kependekan dari
interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam
beberapa rangkaian. Atau dengan kata lain,internet adalah jaringan besar yang saling berhubungan dari
jaringan-jaringan komputer yang menghubungkan orang-orang dan komputer-komputer
diseluruh dunia, melalui telepon, satelit dan sistem-sistem komunikasi yang
lain. Internet dibentuk oleh jutaan komputer yang terhubung bersama dari
seluruh dunia, memberi jalan bagi informasi (mulai dari text, gambar, audio,
video, dan lainnya) untuk dapat dikirim dan dinikmati bersama.
10. Media
Grafis adalah media visual yang menyajikan
fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata- kata, kalimat atau angka-
angka, dan symbol/ gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian.
Memperjelas penyajian ide, dan mengilustrasikan kata- kata sehingga menarik
perhatian dan diingat orang.
a.Foto adalah media yang paling umum
dipakai. Gambar/ foto merupakan bahasa yang paling umum sehingga mudah
dimengerti. Gambar atau foto dapat digunakan guru sebagai media pembelajaran.
Guru dapat menggunakan gambar atau foto untuk membantu memberikan gambaran
kepada peserta didik tentang tema pembelajaran. Manfaat atau kelebihan gambar atau foto sebagai media pembelajaran adalah
memberikan tampilan yang sifatnya konkrit, gambar dapat mengatasi
batasan ruang dan waktu, gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan
pengamatan kita, dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan
untuk tingkat usia berapa saja, murah harganya dan mudah didapat serta
digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.
b.Sketsa merupakan gambar yang merupakan
draft kasar yang menyajikan bagian-bagian pokoknya saja tanpa detail. Sketsa
selain dapat menarik perhatian peserta atau siswa juga dapat menghindari
verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan.
c. Diagram berfungsi sebagai
penyederhana sesuatu yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.
Isi diagram pada umumnya berupa petunjuk-petunjuk. Sebagai suatu gambar
sederhana yang menggunakan garis dan simbol, diagram menggambarkan struktur
dari objeknya secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antar
komponennya atau sifat-sifat proses yang ada. Ciri-ciri dari sebuah diagram yang baik adalah benar, digambar
rapi, diberi judul, label dan penjelasan-penjelasan yang perlu, cukup besar dan
ditempatkan strategis, penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum,
dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
d. Bagan terdapat dua jenis chart yaitu
chart yang menyajikan pesannya secara bertahap dan chart yang menyajikan
pesannya sekaligus. Chart yang menyajikan pesannya secara bertahap misalnya
adalah flipchart atau hidden chart, sementara bagan atau chart yang menyajikan
pesannya secara langsung misalnya bagan pohon (tree chart), bagan alir (flow
chart), ataubagan garis waktu (time line chart). Bagan atau chart Berfungsi
untuk menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit jika hanya disampaikan
secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan
butir-butir penting dari suatu presentasi. Dalam pembelajaran sejarah, bagan
dapat digunakan, misalnya guru akan menerangkan tentang pembagian jama
prasejarah, maka guru dapat membuat bagan tentang pembagian jaman prasejarah. Bagan
juga bisa membantu peserta didik lebih mudah dalam memahami materi yang
disampaikan.
e. Grafik adalah gambar sederhana yang
mengguanakan titik-titik, garis atau gambar. Fungsi grafik adalah untuk
menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau
perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara
singkat dan jelas.
f. Kartun yaitu penggambaran dalam bentuk lukisan atau
karikatur tentang orang, gagasan, atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi
opini masyarakat. Kegunaan kartun dalam pengajaran dapat memperjelas rangkaian
isi bahan dalam satu urutan logis atau mengandung makna.
g. Poster
dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng dan sebagainya. Poster
tidak saja penting untuk menyampaikan pesan atau kesan tertentu akan tetapi
mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang
melihatnya. Poster yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran sejarah,
seperti poster Soekarno atau poster pahlawan nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar