Senin, 02 Juni 2014

JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH



Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Tetapi secara lebih khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses pembelajaran. Gagne mengartikan media sebagai berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Heinich, Molenda, Russel (1996:8) menyatakan bahwa : “A medium (plural media) is a channel of communication, example include film, television, diagram, printed materials, computers, and instructors. (Media adalah saluran komunikasi termasuk film, televisi, diagram, materi tercetak, komputer, dan instruktur). AECT (Assosiation of Education and Communication Technology, 1977), memberikan batasan media sebagai segala bentuk saluran yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. NEA (National Education Assosiation) memberikan batasan media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak, audio visual, serta peralatanya.

Dari berbagai batasan di atas dapat dirumuskan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk meyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa.


Ciri-ciri khusus media pembelajaran berbeda menurut tujuan dan pengelompokanya. Ciri-ciri media dapat di lihat menurut kemampuanya membangkitkan rangsangan pada indera penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pengecapan. Maka ciri-ciri umum media pembelajaran adalah bahwa media itu dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamati melalui panca indera. Di samping itu ciri-ciri media juga dapat dilihat menurut harganya, lingkup sasaranya, dan kontrol oleh pemakai.

 

Tiap-tiap media mempunyai karakteristik yang perlu dipahami oleh pemakainya. Dalam memilih media, orang perlu memperhatikan tiga hal, yaitu :

1. Kejelasan maksud dan tujuan pemelihian tersebut

2. Sifat dan ciri-ciri media yang akan dipilih

3. Adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan karena pemilihan media pada dasarnya adalah proses pengambilan keputusan akan adanya alternatif-alternatif pemecahan yang dituntut oleh tujuan.

 

Jenis-jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran sejarah dapat digolongkan sebagai berikut.

 

1. Peninggalan sejarah artinya warisan masa lampau yang mempunyai nilai sejarah. Jadi, bukan sembarang peninggalan. Peninggalan sejarah membantu kita mengetahui apa yang terjadi di masa lampau. Apa saja bentuk peninggalan sejarah? Ada bermacam - macam bentuk peninggalan sejarah. Pembelajaran melalui peninggalan sejarah dapat dilakukan dengan mengunjungi tempat peninggalan sejarah, melihat langsung bentuk peninggalan sejarah tesebut dan menggali informasi tentang peninggalan sejarah tersebut. Misalnya sejak kapan peninggalan sejarah tersebut ada? Apa fungsi atau kegunaannya di masa lampau? Contoh peninggalan sejarah yaitu Candi Borobudur.



 

 

2. Ruang sejarah merupakan suatu tempat yang mengandung makna, yang berhubungan dengan peristiwa sejarah. Contoh ruang sejarah sebagai berikut.

 


3. Model, pembelajaran sejarah dapat menggunakan media model, yang terdiri dari beberapa bentuk, yaitu:


a. Diorama adalah medium berupa kotak atau bentuk tiga dimensi yang lain yang melukiskan suatu pemandangan yang mempunyai latar belakang dengan prespektif yang sebenarnya, sehingga menggambarkan suatu suasana yang sebenarnya. Diorama adalah merupakan gabungan antara model dengan gambar prespektif dalam suatu penampilan yang utuh. Peragaan melalui medium diorama bisa dilengkapi dengan lampu warna tertentu sehingga lebih memberikan kesan hidup dan dramatis. Diorama dapat dibuat dalam ukuran yang diperkecil, tetapi dapat pula dibuat dalam ukuran yang sebenarnya.

Diorama yang dibuat dengan ukuran besar/sebenarnya dapat anda temukan misalnya di museum Lobang Buaya. Di samping diorama tersebut dibuat dengan ukuran besar juga dilengkapi dengan lampu sebagai pemberi suasana agar berkesan hidup. Di Museum Lobang Buaya dilengkapi dengan ruang diorama yang dibuat mengenang peritiwa Lobang Buaya tahun 1965. Pada diorama tersebut selain ukuran model dari tokoh-tokohnya yang dibuat dalam ukuran asli juga dikenakan pakaian/kostum aslinya yang pernah dipakai oleh para tokoh dalam peristiwa sejarah tersebut. Sehingga dengan diorama yang dibuat dengan cara ini akan lebih memberikan kesan “hidup” atau menghidupkan kembali peristiwa masa lalu, serta bagi penonton yang melihatnya akan lebih berkesan mendalam baginya.

Contoh diorama di atas adalah diorama yang dipajang secara permanen, sehingga penonton atau pengunjunglah yang berkeliling untuk menontonnya. Sedangkan untuk diorama yang dipertontonkan di kelas adalah diorama yang tidak permanen, artinya bisa dipindah-pindahkan sewaktu-waktu dan disimpan jika selesai digunakan. Oleh sebab itu diorama jenis ini harus dibuat dari bahan yang cukup ringan dan ukurannyapun tidak terlalu desar, tetapi dapat dilihat dengan jelas bila dipertontonkan di kelas. Berikut kita bahas tentang diorama yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran di kelas.

 


b. Maket adalah sebuah bentuk tiga dimensi yang meniru sebuah benda atau objek dan biasanya memiliki skala. Maket  biasanya digunakan untuk mendeskripsikan sebuah keadaan. Jadi, maket digunakan sebagai sebuah representasi dari keadaaan sebenarnya menuju keadaan yang akan diciptakan. Adapun bahan-bahan dari maket biasanya terbuat dari kayu, kertas, tanah liat, dan sebagainya. Dalam model ini yang diutamakan adalah bentuk kejelasan lokasinya. Dengan model ini orang yang akan mempelajari atau menyelidiki lokasi suatu daerah akan mendapat kejelasan yang memadai melalui model ini. Misalnya, apabila kita melihat maket Candi Prambanan kita bisa mengetahui dengan jelas kompleks Candi Prambanan secara keseluruhan dalam versi kecil.


 

c. Replika candi adalah sebuah salinan yang sama persis dengan bentuk dan fungsi dari candi. Replika biasanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dalam bidang sejarah, dan biasanya disimpan di dalam museum, kadangkala alat atau benda aslinya tidak pernah dibuat. Replika juga dibuat untuk berbagai macam tujuan misalnya, untuk suvenir atau barang dagangan (merchandise). Replika candi bisa digunakan dalam pembelajaran sejarah apabila kita tidak mempunyai cukup dana dan waktu untuk pergi ke tempat dimana candi asli berada. Jadi, pembelajaran bisa tetap dilaksanakan dengan cara guru menerangkan tentang candi melalui replika candi. Misalnya guru tetap dapat menerangkan tentang bagian-bagian dari bangunan candi. Contoh replika Candi Mendut.

 


d. Patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus sebagai suatu karya seni. Orang yang menciptakan patung disebut pematung. Tujuan penciptaan patung adalah untuk menghasilkan karya seni yang dapat bertahan selama mungkin. Selain itu patung juga dibuat untuk menggambarkan secara nyata atau real dari dari sesuatu yang tidak bisa kita hadirkan. Jadi patung bisa menjadi perwakilan dari wujud yang tidak bisa kita hadirkan secara nyata. Contoh patung yang bisa digunakan dalam pembelajaran sejarah adalah arca. Karenanya, patung biasanya dibuat dengan menggunakan bahan yang tahan lama dan sering kali mahal, terutama dari perunggu dan batu seperti marmer, kapur, dan granit. Kadang, walaupun sangat jarang, digunakan pula bahan berharga seperti emas, perak, jade, dan gading. Bahan yang lebih umum dan tidak terlalu mahal digunakan untuk tujuan yang lebih luar, termasuk kayu, keramik, dan logam. Dimasa lalu patung dijadikan sebagai berhala, simbol Tuhan atau Dewa yang disembah. Tapi seiring dengan makin rasionalnya cara berfikir manusia, maka patung tidak lagi dijadikan berhala melainkan hanya sebagai karya seni belaka.

 


4. Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Peta dapat digolongkan menjadi beberapa bentuk, yaitu:


a. Atlas adalah kumpulan peta yang disatukan dalam bentuk buku, tetapi juga ditemukan dalam bentuk multimedia. Atlas dapat memuat informasi geografi, batas negara, statisik geopolitik, sosial, agama, dan ekonomi. Atlas yang pertama kali tidak diberi nama demikian pada saat pertama kali dipublikasikan. Buku pertama yang dapat disebut atlas dibuat berdasarkan hasil perhitungan dari Claudius Ptolemaeus, seorang ilmuwan yang mempelajari geografi yang bekerja di Aleksandria pada 150 SM. Edisi pertama dipublikasikan di Bologna pada 1477 dan memiliki 27 buah peta. Abraham Ortelius dikenal karena membuat atlas modern pertama pada 20 Mei 1570. Karyanya yang berjudul Theatrum Orbis Terrarum, memuat 53 peta yang mencakup negara-negara di dunia pada saat itu. Karyanya tersebut merupakan buku pertama dari jenisnya yang memuat dalam ukuran yang seragam. Pada saat itu, karya tersebut terbilang sukses.

 


b. Peta Dinding adalah sebuah peta kertas yang dapat digantungkan di dinding. Peta Dinding bukan berupa globe atau atlas tapi lebih mirip seperti poster. Peta Dinding dapat berukuran kecil dan sederhana atau bisa juga berukuran besar dan sangat detil, hal itu tergantung pada keinginan Anda. Peta dinding dapat digunakan sebagai media pembelajaran sejarah. Misalnya peta dinding dapat dipajang di depan kelas, lalu guru dapat menerangkan tentang wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit di Asia dan sebagainya. 

 

 

 

c. Peta sketsa adalah peta yang dibuat berdasarkan kemampuan seseorang dalam mengingat suatu wilayah atau tempat di sekitarnya. Peta sketsa dapat dikatakan juga sebagai peta sederhana, yaitu gambaran suatu tempat yang dibuat dengan corat-coret, tidak menggunakan ilmu pasti, dan tentu saja hasilnya kurang akurat jika dibandingkan dengan peta bagan yang dibuat oleh jawatan topografi. Membuat peta sketsa akan lebih mudah dilakukan jika mengetahui lokasi yang akan digambar. Jika tidak mengetahui lokasi yang akan digambarkan maka perlu mencari peta yang berisi daerah yang akan digambarkan. Hal ini berguna untuk mendapatkan sedikit gambaran tentang keadaan alam dan sosial budaya pada lokasi yang akan digambar. Untuk mempermudah pembuatan peta sketsa terlebih dahulu kita harus mengetahui jarak antara dua objek, arah, dan objek utama. Contoh peta sketsa sebagai berikut.

 

 

d. Peta lukisan merupakan gambaran dari suatu pemukaan bumi dimana menyatakan perbandingan ukuran keadaan di peta dengan keadaan sebenarnya. Contoh peta sketsa sebagai berikut.

 


5. Media audio adalah media yang berkaitan dengan pendengaran, pesan yang akan disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif Menurut Djamarah (2002:140) "Media Auditif adalah media yang mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette Recorder, dan piringan hitam". Seperangkat media auditif yang biasanya ditemukan terdiri atas dua bagian yang berbeda dalam fungsi maupun pengoperasiannya. Kedua bagian tersebut adalah radio dan Tape Recorder.
Pada umumnya fungsi radio dan Tape Recorder adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan komunikasi audio.
2. Membuat suasana belajar lebih mantab dan komunikatif
3. Mengembangkan apresiasi dan imajinasi siswa terhadap hal-hal yang disajikan
4. Dapat merangsang partisipasi aktif pendengarnya
5. Sangat tepat untuk materi musik dan bahasa
6. Mengatasi batas waktu dan ruang

 

a. Tape Recorder menurut Sudjana (1994: 129) adalah sebuah bahan pengajaran yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik, sehingga terjadi proses belajar mengajar. Hamidah (2003:14) menjelaskan bahwa Tape Recorder merupakan salah satu media audio elektronik yang terdiri atas hardware dan software. Hardware berupa Tape Recorder, sementara itu software-nya adalah kaset yang berisi pesan. Tape Recorder ini sangat cocok untuk pembelajaran menyimak. Misalnya, peserta didik dapat menyimak penjelasan juru kunci tentang Candi Singosari yang sudah direkam sebelumnya.

 


b. Radio merupakan media auditif, yang hanya bisa dinikmati dengan alat pendengaran. Radio menjadi media penyampai gagasan, ide dan pesan melalui gelombang elektromagnetik, berupa sinyal-sinyal audio (Dodi Mawardi dalam http://dodimawardi.wordpress.com). Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini, melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). Dalam situasi kekurangan guru, radio dapat menunjang pengulangan dan penyebaran bahan pelajaran pendidikan formal maupun nonformal, walaupun pengajaran melalui radio tanpa guru, tidaklah mungkin atau hanya menghasilkan mutu pendidikan yang rendah sekali. Pendidikan melalui radio harus merupakan bagian dari suatu kebulatan sistem penyajian (total delivery sistem) beberapa komponen penting dalam penyampaian sistem ini ialah:
1. kurikulum (segala kegiatan yang diberikan kepada anak didik)
2. acara dan metode siaran yang diatur
3. tempat kegiatan belajar yang dilengkapi dan diawasi oleh seorang pembina pendidikan
4. monitoring kegiatan dan kemampuan anak
5. evaluasi

 

 


6. Media audio visual merupakan media yang berkaitan dengan penglihatan dan pendengaran. Media audio visual terdiri dari:


a. Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele yang berarti "jauh" dari bahasa Yunani dan visio yang berarti "penglihatan" dari bahasa latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan”. Penggunaan kata "Televisi" sendiri juga dapat merujuk kepada "kotak televisi", "acara televisi", ataupun "transmisi televisi". Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal sering disebut dengan TV (dibaca: tivi, teve ataupun tipi.)

 


b. Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satufps. 


 

 

c. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu. (Effendy, 1986: 134). Pesan film pada komunikasi massa dapat berbentuk apa saja tergantung dari misi film tersebut. Akan tetapi, umumnya sebuah film dapat mencakup berbagai pesan, baik itu pesan pendidikan, hiburan dan informasi. Pesan dalam film adalah menggunakan mekanisme lambang-lambang yang ada pada pikiran manusia berupa isi pesan, suara, perkataan, percakapan dan sebagainya. Contoh pembelajaran dengan menggunakan film, misalnya di dalam kelas, peserta didik menonton film tentang Peristiwa G 30 S/PKI. Setelah menonton film tersebut, peserta didik secara berkelompok mendiskusikan tentang film tersebut.  

 

7. Media proyeksi merupakan media yang penggunaannya dengan cara memproyeksikan. Media proyeksi terdiri dari:

a    a. Over Head Projector (OHP) merupakan jenis perangkat keras (hardware) yang sederhana, terdiri atas sebuah kotak yang bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan transparansi yang memuat materi pengajaran. Over Head Projector dapat menghasilkan cahaya yang amat terang dari lampu proyektor yang diproyeksikan ke layar OHP. Over Head Projector berfungsi untuk memproyeksikan (menyajikan) transparansi. Over Head Projector (OHP) pada dasarnya digunakan untuk memproyeksikan transparansi ke arah layar yang jaraknya relatif pendek, dengan hasil gambar atau tulisan yang cukup besar. Proyektor ini direncanakan dibuat untuk dan dapat digunakan oleh guru di depan kelas dengan penerangan yang normal, sehingga tetap terjadi komunikasi antra peserta didik dan guru. Over Head Projector dapat digunakan sebagai media untuk mempresentasikan bahan pembelajaran di kelas. Contoh OHP sebagai berikut.


b    b. Media Slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut dengan Proyektor Slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton/ plastik. Film positif yang biasanya digunakan untuk film slide adalah film yang ukurannya 35 mm dengan ukuran bingkai 2 x 2 inchi. Sebuah program slide biasanya terdiri atas beberapa bingkai yang banyaknya tergantung pada bahan atau materi yang akan disampaikan.

c     c. Film Strip atau Film Rangkai atau Film Gelang adalah media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya film strip ini terdiri dari beberapa film yang merupakan satu kesatuan (merupakan gelang, dimana antara ujung yang satu dengan ujung yang lainnya bersatu). Jumlah frame atau gambar dari suatu film strip ada yang berjumlah 50 buah dan ada pula yang berjumlah 75 buah dengan panjang 100 sampai 130 cm. Kelebihan filmstrip dibandingkan dengan film slide adalah media filmstrip mudah penggandaannya karena tidak memerlukan bingkai, juga frame- frame filmstrip tidak akan tertukar karena merupakan satu kesatuan. Akan tetapi pengeditan dan perbaikan/ revisi filmstrip relative agak sukar, karena harus dilaboratorium khusus.

d d. Liquid Crystal Display (LCD) merupakan sebuah teknologi layar digital yang menghasilkan citra pada sebuah permukaan yang rata (flat) dengan memberi sinar pada kristal cair dan filter berwarna, yang mempunyai struktur molekul polar, diapit antara dua elektroda yang transparan. Bila medan listrik diberikan, molekul menyesuaikan posisinya pada medan, membentuk susunan kristalin yang mempolarisasi cahaya yang melaluinya. Liquid Crystal Display (LCD) adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar komputer. Contoh LCD sebagai berikut.


  8. Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/ printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui huruf dan gambar- gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan. Jenis media bahan cetak diantaranya adalah :

 

  a. Buku Teks, yaitu buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun untuk memudahkan para guru dan peserta didik dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Penyusunan buku teks ini disesuaikan dengan urutan dan ruang lingkup GBPP tiap bidang studi tertentu. Dalam memilih sebuah buku sebaiknya diperhatikan hal- hal sebagai berikut :

a.          Substansi materi.

b.          Memiliki daya tarik.

c.          Mudah dipahami.

d.          Mudah dibaca.

 


 b. Majalah (bahasa Inggris: magazine, periodical, glossies atau serials) adalah penerbitan yang dicetak menggunakan tinta pada kertas, diterbitkan berkala, misalnya mingguan, dwimingguan, atau bulanan. Majalah berisi bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi, yang ditujukan kepada masyarakat umum dan ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang. Biasanya, majalah didanai oleh iklan, harga penjualan, biaya berlangganan yang dibayar di awal, atau ketiganya. Contoh majalah sebagai berikut.

 


  c. Koran adalah sejenis media massa yang memberitakan kejadian-kejadian sehari-hari dalam kehidupan manusia. Koran biasanya ditujukan sebagai kegiatan komersil dari penerbit koran yang bersangkutan. Tulisan-tulisan yang terdapat dalam sebuah koran dihasilkan oleh para penulis berita yang disebut sebagai wartawan. Koran biasanya terbit setiap hari, namun ada juga yang terbit secara mingguan. Koran bermanfaat bagi masyarakat untuk mengetahui kejadian-kejadian yang terjadi di daerahnya atau daerah lain atau negara lain. Tanpa koran, masyarakat tidak akan mengetahui kejadian-kejadian yang terjadi di luar jangkauan pergaulannya. Jadi, koran adalah sarana bagi masyarakat untuk meluaskan pandangannya tanpa harus hadir secara langsung untuk menggali informasi dari kejadian yang bersangkutan.

 

 

9. Media modern yang dapat digunakan untuk pembelajaran sejarah terdiri dari: 

 

       a. Computer/Pc dalam bahasa inggris disebut to compute yang berarti orang yang sedang menghitung, sedangkan dalam bahasa latin disebut computare yang berarti menghitung. Menurut Sanders (1985), komputer adalah system elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan agar secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output berdasarkan instruksi-instruksi yang telah tersimpan dalam memori. Sedangkan Menurut V.C hamacher dalam bukunya “Computer Organization”, komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi.

 

 

      b. Internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Atau dengan kata lain, internet adalah jaringan besar yang saling berhubungan dari jaringan-jaringan komputer yang menghubungkan orang-orang dan komputer-komputer diseluruh dunia, melalui telepon, satelit dan sistem-sistem komunikasi yang lain. Internet dibentuk oleh jutaan komputer yang terhubung bersama dari seluruh dunia, memberi jalan bagi informasi (mulai dari text, gambar, audio, video, dan lainnya) untuk dapat dikirim dan dinikmati bersama.

 

 

10. Media Grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata- kata, kalimat atau angka- angka, dan symbol/ gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian. Memperjelas penyajian ide, dan mengilustrasikan kata- kata sehingga menarik perhatian dan diingat orang.

 

  a.  Foto adalah media yang paling umum dipakai. Gambar/ foto merupakan bahasa yang paling umum sehingga mudah dimengerti. Gambar atau foto dapat digunakan guru sebagai media pembelajaran. Guru dapat menggunakan gambar atau foto untuk membantu memberikan gambaran kepada peserta didik tentang tema pembelajaran. Manfaat atau kelebihan gambar atau foto sebagai media pembelajaran adalah memberikan tampilan yang sifatnya konkrit, gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita, dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, murah harganya dan mudah didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus. 

 

 

b. Sketsa merupakan gambar yang merupakan draft kasar yang menyajikan bagian-bagian pokoknya saja tanpa detail. Sketsa selain dapat menarik perhatian peserta atau siswa juga dapat menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan.

 

 

       c. Diagram berfungsi sebagai penyederhana sesuatu yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan. Isi diagram pada umumnya berupa petunjuk-petunjuk. Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol, diagram menggambarkan struktur dari objeknya secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada. Ciri-ciri dari sebuah diagram yang baik adalah benar, digambar rapi, diberi judul, label dan penjelasan-penjelasan yang perlu, cukup besar dan ditempatkan strategis, penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum, dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.

 

 

      d. Bagan terdapat dua jenis chart yaitu chart yang menyajikan pesannya secara  bertahap dan chart yang menyajikan pesannya sekaligus. Chart yang menyajikan pesannya secara bertahap misalnya adalah flipchart atau hidden chart, sementara bagan atau chart yang menyajikan pesannya secara langsung misalnya bagan pohon (tree chart), bagan alir (flow chart), ataubagan garis waktu (time line chart). Bagan atau chart Berfungsi untuk menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit jika hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi. Dalam pembelajaran sejarah, bagan dapat digunakan, misalnya guru akan menerangkan tentang pembagian jama prasejarah, maka guru dapat membuat bagan tentang pembagian jaman prasejarah. Bagan juga bisa membantu peserta didik lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan. 

 

 

       e. Grafik adalah gambar sederhana yang mengguanakan titik-titik, garis atau gambar. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas.

 

 

 

  f. Kartun yaitu penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan, atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat. Kegunaan kartun dalam pengajaran dapat memperjelas rangkaian isi bahan dalam satu urutan logis atau mengandung makna. 

 

 

 

g. Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng dan sebagainya. Poster tidak saja penting untuk menyampaikan pesan atau kesan tertentu akan tetapi mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Poster yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran sejarah, seperti poster Soekarno atau poster pahlawan nasional.